Awal yang ceria berucap kata antara sepihan hati ke hati melalu desa jiwah yang terasa indah dan madu asli asmara.
Engkau
bisikin kata cinta dalam ukiran batu yang telah dampar dalam kesepian
tepi lautan. Engkau ucapkan janji dalam aliran darah yangg mengalir
dalam pembuluh nadi rindu. Indah terasa kita berpadu asa menyatukan dua
hati dalam satu ikatan cinta namu terjadilah bulan purnama bulan depan
dan cerita belakang memeluk bulan sabit.
Sejak
pertama kali melihat pancaran cahaya keindahan seperti terbitnya bulan
purnama, itu, jiwa langsung bergetar karena cinta. Merasakan keharuman
cinta telah memberikan ketenangan jiwa. Tiada yang melintas dalam angan
selain keindahan mata cinta dan tiada suara yang lebih merdu dari pada
suara cinta tetapi belakangan ini kau menarik sampai bulan ini telah
terbentuk bulan sabit.
Cinta
yang terasa ibarat menuai dalam kisah hari-hari dan waktunya yang terus
kita lalui bersama. Lalu kita ambil sebuah benih cinta dan memakanya
merasakanya manisnya bagai madu asli pilihan. Lezat seperti musim bunga
dari taman yang baru kau tanam itu?. Sangat menyenangkan Laksana anggur
wangi bak wangi-wangianan dari melati Gunung.
Wahai
terkasih. Disaat cinta telah mengakar didalam jiwa, serta dari waktu ke
waktu cinta itu telah tumbuh subur dikedalaman hati, rasa itu hanya
kita yang tahu. Tahukah engkau kekasih, tidak ada obat yang mujarab
mengobati luka bila tertusuk duri asmara.
Wahai
terkasih, Tenanglah meskipun prahara yang mengamuk mencerca bisikan
batinmu. Dan gua-gua lembah takkan menggemakan bunyi suaramu?. Tenanglah
hati kita hingga fajar tiba, karena penantian dengan kesabaran
menyambut pagi hari yang akan memeluku dengan semangat dan kehangatan
sore hari.
Wahai
terkasih, lihatlah benih cinta ini yang telah kita sirami hingga
menjadi bunga cinta diseberang lautan, dimana tiada suatu wujudpun yang
dapat menyembunyikan dirimu dari jiwaku dan bulan yang kau tari sampai
saya belum melihatnya.
Melalui
pancaran mata, jiwa kita seolah menyatakan tidak ingin berpisah namun
karena ya kamu telah berubah situasi yang ada, Engkaulah pasangan bagi
jiwaku rasanya, namun yang kekal dan abadi. Bila panah cinta telah
menghujam hati dan jantung dan disana engkau akan mendengar suara batin
kita melantunkan bait-bait cinta yang dihiasi oleh senyum dan tangis
rindu, namun tetapi kau hiasi dengan kesedian yang baru baru kau hiasi
itu.
Hati
kita akan menjadi tempat keagungan kisah cinta kita, serta bahu kita
adalah hambatan rindu kita. Serta dada kita akan menjadi bubur bagi
penderitaan kita. kita akan selalu saling mencintai sebagai padang
rumput yang luas mencintai bunganya yang terindah diantara keindahan.
Itulah
hakekat dan kisah cinta, kita ceritakan segala isi hati dan tak ada
yang disembunyikan agar kita tahu, pintu-pintu hati kita selalu terbuka
untuk menanam dan menuai tentang cinta kita. Diujung rindu dan harap
kita selalu menanti kehadiran. Dan yakinlah semilir angin akan
mengabarkan dan membisikkan semua ini hanya kepada kita. Yang
menceritakan segala hal tentangmu dan tentangku dalam diary-diary
terkasih.
Wahai
terkasih dalam untaian waktu yang telah terlewati, genggamlah
benih-benih cinta kita yang terwujud dalam sanubari kita hingga
menggapai kebahagiaan cinta yang diiringi Ridu-Nya untuk menggapai kisah
cinta yang sekian, bawalah dalam suatu ikatan cinta yang tak
terpisahkan.
Terjadinya Bulan Purnama Menarik Sampai Membentuk Bulan Sabit Hanya Karena Tiada Kata “SETIA Dan Saling KEPERCAYAAN”. yegema.
Penulis Mahasiswa yang Kuliah di Kota Gudeng Yogyakarta.
0 comments:
Post a Comment