Kepala
batu dari Papua, Nabire, Paniai, Dogiyai, Deiyai, sampai Meuwoo, Menuju
Pegunungan Lembah Pesisir memutar sampai, Distrik Tigi Timur Damabagata
ke kampung kecil Dagokebo, Yegema
Muncul Disana. Membawa saya sampai di Jogyakarta yang sering disebut
dengan kota Budaya atau yang disebut dengan kota pendidikan atau pula
disebuat dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sebuah kota penting dari Indonesia karena Istimewa-nya dan juga karena kental budaya-nya dan pula Negara Patologi NKRI ini Berdiri pertama kali di Yogyakarta.
Di kota tersebut saya akan menginap sementara sampai
puluhan tahun, selama sementara Saya menanti kapal Layar di Negeri
orang ini, dan Saya sendiri sebagai Nakoda Kapal itu pula. Hingga suatu
saat memeroleh sebuah Kapal untuk menyebrangi Lautan Jawa dan menyusui
Selat-selat Manado, Makasar sampai mengelilingi Kalimantan, Sulawesi menuju ke Papua.
Papua yang dikelilingi dengan Berbukit-bukit, Berrawa-rawa, Berlembah-lembah dan dipenuhi dengan Salju abadi. Papua yang sedemikian rupa di iyasi dengan berbagai macam flora dan fauna yang membuat Saya ingin lama lagi. Disana Saya Hanya Menemukan Kebanyakan Linta Darat Jawa. Sementara Saya Tiidak Tahu Arah Masuk Linta Itu.
Linta
itu kita menyimpulkan bahwa semenangjung Melayu. Pertanyaan-nya
mengenai terhubungnya pulau-pulau di benua Asia karena kedekatannya?, tetapi kita bukan menyimpulkan sedemian rupa karena pulau-pulau Melayu ada linta sementara Linta Papua belum menemukan dalam puluhan tahun silam, tapi baru-baru ini setibanya ada linta sama seperti Linta pulau Melayu.
Jika
kita mengecualikan Kelelawar-kelelawar yang bisa terbang masih ada
disana yang menghabiskan seluruh hidupnya di hutan Papua, tetapi
keanehan yang perlu dibicarakan adalah Papua yang tidak adan Linta
memiliki linta saatnya.
Tidak pernah berenang dan jelas tidak memiliki kemampuan untuk menyebrangi laut, tetapi telah ada disana musti iya adalah Linta MELAYU. Lalu ada beberapa Karnivora, yang beberapa diantaranya pasti bisa menyebrangi laut.
Namun
kita tidak bisa menyimpulkan bahwa mereka menyebrangi lautan Jawa dan
Selat-selat Kalimantan Sulawesi bukan sepintas jalan melainkan ini
puluhan lautan yang luasnya ratusan mil, dan itu jumlah yang sebatas
minim melainkan mereka berkelompok yang bersifat Karmivora tadi.
Kemudian, terdapat lima kelompok hewan yang menambah biak di hutan Papua yang meliputi tapir, dua spesies menyerupai Badak dan Gajah selain
itu semua masih menggeratah atau pergi kesana kemari untuk mencari
sesuatu, dan Enam jenis tupai asli pualu Melayu (Jawa).
Fakta-fakta
ini menegaskan bahwa pada suatu-waktu di zaman dulu pulau-pulau
tersebut belum pernah menyatu kecuali Australi dan NIEUW GUINEA Papua,
yang sekararang akhirnya gempa dan air laut yang membuat menjahui sebuah
pulau itu menjadi dua pulau besar yang berbeda di laut.
Kenyataanya
banyak spesies yang hampir kedua pulau Australia dan Pulau Nieuw Guinea
Papua sama dan masih ada samapi sekarang, karena tidak salah. Tadi
diatas sudah jelaskan bahawa jika perbedaan pulau tidak akan ada
kesamaan spesies hewan maupun tumbuhan kecuali pernah terjadi penyatuan
dua atau tiga pulau atau pemisahan satu pulau menjadi dua atu tiga
pulau, misalnya seperti contoh Australian Dan Paulau Niew Guinea Papua
tadi.
Kenyataannya
bahwa banyak spesies di pulau Papua dan Australia itu yang hanya
memiliki sedikit perbedaan, bahkan sering kali identik, mengindikasikan
bahwa pemisahan pulau-pulau tersebuat diatas itu pastilah terjadi pada
periode waktu yang belum lama.
Keanehan yang sekarang adalah masah Papua dan Pulau Melayu belum pernah menyatuh dan memisah
dari sepulau tetapi kini ada badak dan gajah ataupun linta asli Melayu
berada di Papua. inilah yang kenyataan keanehannya.
Terdapat asumsi bahwa burung, dengan kemampuan terbang yang luar biasa, tidak akan terhambat oleh lautan Jawa, Selat Kalimantan, Selat Sulawesi sehingga tidak dapat memberi
banyak bukti mengenai pernah adanya penyatuan dan pemisahan dari
pulau-pulau yang mereka huni. Namun kenyataanya tidak seperti itu.
Banyak
burung yang dibatasi oleh air seperti halnya berkaki Empat. kenyataanya
muncul disini Gajah dan Badak yang memiliki kaki, sekarang berada di
Papua sementara Papua sendiri belum tahu, Apa
itu Badak dan Apa Itu Gajah?. Linta Melalu Milik Pulau Melayu, Gajah
Melayu Milik Pulau Melayu, Begitu Juga Dengan Cendrawasih Milik Pulau
Cendrawasih Dan Mambruk Milik Pulau Mambruk.
Ditulis
Oleh, Mahasiswa Asal Papua yang Kuliah Di Kota Gudeng Jogyakarta, Kata
Yegema, Goa-goa Di Papua Adalah Tempat Main Koh…., Masa Disana Ada
Badak Gajah dan Linta Melayu?. Linta Melalu Milik Pulau Melayu, Gajah
Melayu Milik Pulau Melayu, Begitu Juga Dengan Cendrawasih Milik Pulau
Cendrawasih Dan Mambruk Milik Pulau Mambruk. Yerino Germanus Madai.
0 comments:
Post a Comment